
Foto : Orangtua Siswa Geruduk KCD SMA di Tigaraksa
METROPOSTNews.com | Kabupaten Tangerang – Mohamad Bayuni membantah terkait wali murid yang menggeruduk Kantor KCD Dinas Pendidikan di Kabupaten Tangerang. Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan dan Kebudayaan SMA itu menepis sejumlah 30 orang yang dikabarkan.
Ia pun menegaskan bahwa tidak benar adanya wali murid yang menangais hesteris.
“Itu kata siapa. Saya minta bukti dulu dan kata siapa 30 orang itu ngegeruduk ke kantor KCD dan menangis histeris, saya minta bukti dulu, dan kita luruskan dulu,” ujar Bayuni kepada awak media, saat dihubungi melalui telepon seluler, Rabu (22/6/2022).
Bayuni menuturkan, pegawai KCD Pendidikan melaporkan hanya 4 – 5 orang yang menggeruduk kantor KCD sesuai di foto.
Dijelaskannya juga, yang terdaftar ingin masuk ke sekolah bukan hanya warga PWS. Sementara wali murid kecewa lantaran dirinya jauh dari sekolah, bukan tidak diterima melalui jalur zonasi.
“Bukan persolan tidak diterima, panitia itu sudah sesuai Petunjuk Teknis (Juknis), sesuai dengan regulasi yang ada. Jadi tidak mengada ngada, mereka pertaruhkan jabatan PNS mereka kalo mereka macam-macam,” tegasnya.
“Ini bukan persolan kecewa memang mereka itu jauh dari sekolah itu hanya satu jalur zonasi. Ini bukan persolan kecewa karena ada pelanggaran, nanti kan bisa daftar lagi dari jalur yang lain. Yaa kalo terbukti panitia PPDB online ini terbukti menerima uang suap pasti ada lah sangsi tegasnya,” lanjutnya.
Sementara itu sebelumnya diberitakan, puluhan orangtua siswa yang tidak lolos PPDB menggeruduk Kantor Cabang Dinas (KCD) SMA wilayah Kabupaten Tangerang di Tigaraksa, pada Senin (20/06/2022).
Dimana kedatangan para orangtua tersebut, menuntut penjelasan langsung dari Kepala KCD SMA Mohamad Bayuni, terkait nasib dari anak- anaknya.
“Kami datang kesini untuk minta penjelasan, kenapa anak- anak kami tidak lolos, sedangkan kami masuk zona SMAN 18 Kabupaten Tangerang” ungkap Lina, salah seorang orangtua siswa yang menggeruduk KCD pada Senin (20/06/2022) lalu.
Ia juga menuturkan, ada sekitar 30 orangtua murid yang menggeruduk KCD, namun pihak yang ingin ditemui yaitu Bayuni tidak berada di tempat.
“Ada sekitar 30 orangtua murid yang kesini. Tapi kepala kantornya enggak ada, kata staffnya lagi keluar,” tambah orangtua siswa yang merupakan warga perumahan PWS Jalan Ajelia 1 No. 11 RT04/03, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang itu.