METROPOST1.COM, Indramayu — Maraknya proyek bantuan dari Aspirasi dewan Indramayu semakin dipertanyakan publik, baik Media, Ormas ataupun LSM. Pasalnya banyak pembangunan baik rabat beton, hotmix juga senderan/TPT di dalam pelaksanaannya tersebut terjadi kecurangan, baik itu berupa pengurangan volume atau tak dipasangnya papan informasi.
Saat awak media melakukan survey ke lokasi pekerjaan di desa Jatisawit, kecamatan Jatibarang, kabupaten Indramayu, terlihat indikasi kecurangan dalam mengelola anggaran aspirasi dewan terutama dalam segi pengurugan batu bescos yang terlalu tebal hingga mengurangi volume yang berlebihan, disitu sudah terlihat kontraktor nakal yang mencari keuntungan yang cukup signifikan, padahal kualitas seharusnya diutamakan bukan justru tebalkan kantong pribadi jadi yang utama.
Salah satu anggota LSM Inovasi Kemaslahatan (IK) Indramayu, Sodikin, menanggapi hal tersebut, “sangat disayangkan puluhan bahkan ratusan proyek aspirasi dewan Indramayu banyak menuai kecaman dan kritikan, karena selama LSM IK memantau tiap kegiatan proyek aspirasi banyak kecurangan, baik dari segi ketebalan bescos dan pengurangan volume, apalagi proyek cor yang di desa Jatisawit ini, sudah tahu batu pengurugan tebal kok masih diurug batu lagi mau tebalnya berapa” ungkapnya.
Ditambahkannya bahwa ia berharap pihak terkait yaitu Dinas PUPR, Inspektorat dan Tipikor, bila perlu Bupatinya langsung turun ke lapangan untuk memantau seperti apa pengerjaan proyek di lapangan, “kontraktor nakal ini perlu ditindak lanjuti, memangkas anggaran terlalu besar jadi hasil dari pekerjaan tersebut kebanyakan asal-asalan” tegas Sodikin. (MT jahol)