METROPOST1.COM, Indramayu — Proyek cor beton yang diusung dari aspirasi Dewan DPRD sering kali terpantau minimnya pengawasan dari Dinas PU PR Kab. Indramayu. Sehingga hal itu acap kali dimanfaatkan oleh para oknum pelaksana nakal untuk mengeruk keuntungan lebih, tanpa mengedepankan kualitas dan kuantitas fisik pembangunan.
Diantaranya proyek cor beton di Desa Dermayu Blok Masjid kampung Arab. Proyek tersebut diusung dari seorang Anggota Dewan Dapil I dari Partai Golkar. Aspirasi dari Dewan Saefudin
Dikabarkan bahwa, warga sekitar proyek merasa resah ketika jalan yang di depan rumahnya tidak dicor, namun warga sekitar pun meminta untuk disambungkan pengecorannya. “Karena cuma 30 meter ko ditinggal, kan disini kalau musim hujan selalu banjir terus” ucap warga
Sementara itu, dalam pantauan media, pekerjaan cor beton sangat diragukan dalam volume ketinggiannya. Para pekerja menyulapnya dengan cara merekayasa titik titik untuk coring yang sudah ditentukan. Bahkan pelaksana pun tidak memasang papan informasi proyek, sehingga publik masih meragukan berapa biaya dan volume sebenarnya.
Tokoh masyarakat sekitar lantang dihadapan media mengatakan bahwa memang benar kerjaan cor beton di blok kampung arab banyak sekali volume yang diragukan. “Contoh mas, Begisting kanan kiri ditaruh di bawah beskos, kan itu sudah mengurangi volume readymix, seharusnya Begisting dipasang di atas beskos bukan di bawah beskos.” ujarnya dengan nada keras.
bahkan menurutnya untuk mengakali laporan pertanggung jawaban itu terlihat ada titik patok berwarna merah yang tepat ada galiannya. “Itu fungsinya tanda untuk coring, sedangkan di titik tersebut tidak ada beskos, ya itu jelas sesuai volume, ini namanya mencuri, sekarang masyarakat sudah cerdas mas.” jelasnya. (MT jahol)