METROPOST1.COM, Indramayu — Keluarga Penerima Manfaat Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH) yang digelontorkan oleh Kemensos RI mengeluh atas apa yang diterima yaitu beras dengan standar beras Raskin yang banyak kutunya dan bukan beras premium. Selain beras, dikeluhkan juga terkait telur dimana banyak yang busuk bahkan ikan dan Ayam yang sudah kedaluarsa juga masih diberikan, sedangkan untuk buah buahan hanya Apel kecil dan kacang kedelai kurang dari 1/4 nya.
Seperti dikatakan oleh keluarga penerima Manfaat asal Blok Krupak Rt16/05 Desa Karanggetas Kecamatan Bangodua, Maspuah. “Saya tak habis pikir beras yang tak bisa dikonsumsi penuh kutu beras, masih saja diberikan kepada kami, sedang saya membeli dengan standard beras Premium lalu kita menuntut kemana ? Belum lagi pembelian telor banyak juga yang busuk sungguh sangat keterlaluan Agen penyalur BPNT dan PKH Desa Karanggetas Kecamatan Bangodua, situasi sulit sekarang PPKM Darurat masih saja mencari keuntungan besar. Barang tidak layak Konsumsi dijual dengan harga tinggi” ungkapnya.
Hal Senada juga disampaikan oleh RT 16 / 05 Blok Krupak, “Betul itu beras yang disalurkan oleh Agen Iin sangat jauh dari kata layak beras Premium, hal ini membuat penerima manfaat BPNT kalau mau memasak Nasi harus beras penyaluran dari Agen di jemur dahulu dan diambil kutu berasnya baru bisa dimasak. Menurut saya lemahnya pengawasan baik dari Kesos kecamatan Bangodua maupun dari Dinas Sosial kabupaten Indramayu sehingga Agen penyalur BPNT dan PKH Desa Karanggetas Kecamatan Bangodua melakukan tindakan asal untung besar tidak lagi memikirkan situasi sulit Rakyat dihadapkan dengan PPKM Darurat” katanya.
Sementara itu, Agen Penyalur BPNT dan PKH Desa Karanggetas Iin Indriyani sangat disayangkan tidak berada di warungnya, yang ada justru penunggu warung begitu pula tempat berkerumunnya Penerima Manfaat tidak terlihat tempat cuci tangan yang disinyalir pelaksanaan penyaluran Program BPNT dan PKH Agen ini tidak mengindahkan protokol kesehatan. (Otong.S)