METROPOST1.COM, Indramayu — Berbagai Program Sosial yang diluncurkan dari Kemensos RI baik Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) maupun program keluarga harapan di masa PPKM Darurat rasanya masih belum bisa memberikan dampak manfaat bagi keluarga penerima manfaat ( KPM ), pasalnya layanan Agen Penyalur yang ditunjuk dari BNI 46 masih mencari keuntungan melebihi batas seperti di Agen BNI 46 Desa Pengabun Kecamatan Lelea agen BNI 46 Toko Ratu dengan No Agen BNIAG 1002240.
Seperti dikatakan oleh ketua RT 16 Warsidi mengatakan semua kartu KKS dipegang oleh Agen Penyalur BNI 46 Desa Pengauban kecamatan Lelea, “kalau beras jelek telornya bau busuk saya kena semprot pemilik Kartu dan saya jujur saja tak pernah dikasih apa apa oleh agen itu hal ini menjadi tanda tanya kenapa pemerintah melalui Kemensos RI telah menggelontorkan uang tidak sedikit per satu KKS atau KPM nilainya kalau dirupiahkan Rp 200 000.- tapi komoditas yang diterima sama sekali tidak menjaga mutu” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh ketua kelompok PKH Desa Tamansari Blok Tegal Bedug, Encang atau Dewi membenarkan semua Kartu KPM PKH masih dipegang oleh Agen BNI 46 Desa Pengauban kecamatan Lelea, adapun jumlah Keluarga Penerima Manfaat dari PKH sebanyak kurang lebih 87 pemegang Kartu PKH. “Yang jadi miris Agen Toko Ratu Desa Pengauban masih saja mengutip uang gesrek kartu Rp 10 000.-belum lagi komoditas barang seperti beras bukan beras premium terus saya mau ngadu kemana sedang Pendamping PKH jarang bertatap muka” ujarnya mempertanyakan.
Sementara itu pendamping PKH Desa Tamansari Kecamatan Lelea, Betris, saat dihubungi lewat ponselnya mengatakan “tidak tau”, sekentara bukankah tugas Pendamping memberikan layanan pendamping kepada KPM PKH.
Di tempat terpisah, Agen Toko Ratu Desa Pengauban kecamatan Lelea saat dikonfirmasi terkait kartu KKS KPM yang masih dipegang Agen membantah hal tersebut, sambil pergi mengatakan “tidak ada itu dipegang Agen” tukasnya. ( Otong )