METROPOST1.COM, Bali — Semenjak 2 bulan yang lalu, warga Desa Sangkan Gunung dan Desa Tangkup, Kecamatan Sidemen yang menjadi pelanggan PDAM Karangasem yang kini bernama Perumda Tirta Tohlangkir mengalami krisis air bersih.
Pasalnya, jaringan milik UPTD Telaga Waja diperkirakan tersumbat, awalnya, pompanya yang mengalami kerusakan, namum itu sudah diperbaiki tapi aliran air untuk Desa Sangkan Gunung dan Desa Tangkup belum juga lancar.
Akibatnya, banyak warga yang mengeluh kepada PDAM Karangasem, warga mencari sumber-sumber air terdekat sebagai alternatif, bahkan ada yang mencari air di sungai untuk kebutuhan memasak dan keperluan sehari-harinya.
Sementara, Direktur Perumda Tirta Tohlangkir, I Gusti Made Singarsi, SH langsung turun ke Desa Tangkup untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya, Kamis (19-08-2021).
Saat dikonfirmasi media ini, Direktur Perumda Tirta Tohlangkir mengatakan, “air masih kecil masuk ke jaringan PDAM. Diperkirakan masih tersumbat jaringan milik UPTD Telaga Waja, air diperkirakan baru masuk 1 liter perdetik yang hanya bisa melayani pelanggan sekitar 80 pelanggan, itupun baru hanya dapat yang di Desa Tangkup, yang jaringannya paling bawah,” jelasnya.
Lebih lanjut, Gusti Singarsi, “kami sudah memohon kepada UPTD untuk menemukan permasalahan dan penyelesaiannya karena lama pelanggan PDAM tidak dapat air, sehingga yang di salahkan itu PDAM, padahal kesalahan itu ada pada UPTD Telaga Waja sebagai pemasok dan penjual air curah ke PDAM,” bebernya.
“Katanya besok mau dikerjakan lagi oleh pihak UPTD Telaga Waja, karena itu kewenangan UPTD dan kami dari PDAM hanya bisa menyalurkan air tanki untuk pelanggan yang membutuhkan”, tambahnya.
“Tadi tiang (saya) sudah suruh untuk menambah pasokan airnya agar lebih besar untuk menekan tekanan penyumbatnya agar bisa keluar, penyumbat itu bisa udara atau sesuatu yang nyangkut di pipa,” ucap Gusti Singarsi mengakhiri. (Ags)