
METROPOSTNews.com | Kabupaten Tangerang – Banjir di area persawahan seluas kurang lebih 2 ribu meter persegi yang diduga menjadi penyebab gagalnya panen petani, menyulut puluhan warga Desa Cileles, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, menggelar aksi unjuk rasa di kantor DPRD, Senin (20/06/2022).
Puluhan warga yang didampingi sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang diantaranya BP2AN, LMPI, PEMUDA PANCSILA, KKPMP dan LMP, menuntut PT Irama Gemilang Lestari (IGL) bertanggungjawab atas terjadinya banjir di area persawahan tersebut.
Tak berselang lama masa aksi tiba di DPRD Kabupaten Tangerang, beberapa perwakilan pun memasuki gedung DPRD guna melalukan audiensi.
Dalam audiensi tersebut DPRD Kabupaten Tangerang memutuskan, akan melakukan pemanggilan kepada pihak PT Irama Gemilang Lestari (IGL) guna menindaklanjuti permasalahan tersebut.
Di lain pihak, Ahmad Suhud selaku Direktur Eksekutif LSM Penyalahgunaan Aset dan Anggaran Negara (LSM BP2AN) mengungkapkan, kurang lebih 2 ribuan meter persegi lahan warga yang terdampak banjir dipastikan gagal panen.
“Jadi ada dua lokasi yang berbeda dan sampai sekarang gagal panen 2 kali. Warga mengeluhkan adanya gagal panen lantaran adanya penyempitan aliran sungai yang tadinya sungai itu lebarnya 8 meter,” ungkap Ahmad Suhud kepada awak media, usai audiensi dengan Anggota DPRD Kabupaten Tangerang.
Ia pun menyebutkan, Komisi II DPRD Kabupaten Tangerang menjanjikan akan memanggil dinas terkait guna melakukan kajian ulang terhadap aliran sungai dan tata ruang.
Dijelaskannya, bahwa kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang sudah disepakati yakni sekitar 10 meter dari kanan dan kiri garis sempadan sungai.
“Realitanya di lapangan, ternyata ditemukan adanya penyempitan sungai dengan lebar hanya 2 meter. Akibatnya, air sungai meluap hingga merendam lahan persawahan milik petani,” katanya.
Di akhir wawancara, Suhud mengungkapkan bahwa sebelumnya warga telah menggelar aksi unjuk rasa di perusahaan (PT IGL-red), namun pihak manajemen enggan menemui warga.