METROPOST1.COM, Banyuwangi — Komandan Pangkalan TNI AL Banyuwangi Letkol Laut (P) Eros Wasis, M.Tr.Han, CTMP berkoordinasi dengan GM PT Samator Banyuwangi, Bapak Didik, dan disampaikan bahwa alat pengecek spesifik tidak ada, namun ternyata beliau sudah memberikan tambahan pelatihan kepada 8 anggota Lanal yg bertugas sebagai operator pelayanan ini untuk membedakan tabung mana yang layak (bagus), tidak layak (jelek) dan tabung yang ready (valid) atau tidaknya.
Komandan Pangkalan TNI AL Banyuwangi Letkol Laut (P) Eros Wasis, M.Tr.Han, CTMP mengatakan, “mengingat resiko yang bisa berdampak meracuni masyarakat, sudah diajarkan dan mendapatkan pelatihan untuk membedakan dasar tera, bentuk dan ulir kiri kanan derat serta perempuan atau laki-laki inhoustnya” ungkapnya, Sabtu (07-08-2021).
Disebutkannya bahwa tabung yang terbuat dari baja kemungkinan bisa meracuni yang ada seperti safety dari tabung tersebut dikarenakan isi tekanan dari oksigen tersebut adalah 150 BAR pertama yang harus diperhatikan, Fisik dari tabung ada yang keropos atau tidak, masih adakah identitas tabung tersebut kalo hilang ada kemungkinan tabung tersebut habis didempul atau dicat ulang.
“Mencoba memukul tabung bila berbunyi nyaring berarti tabung masih keadaan bagus, kalo kurang nyaring berarti tabung keadaan keropos di dalam dan melihat bagian valve untuk memastikan jenis oksigen dan lubang pada Valve bebas dari oli, stemplet, karet dan bahan yang mudah terbakar lainnya. Sejauh ini tersedia 19 tabung yang valid yang bisa untuk digunakan,” Tutup Komandan Pangkalan TNI AL Banyuwangi Letkol Laut (P) Eros Wasis, M.Tr.Han, CTMP. (Ags)