METROPOST1.COM, Indramayu — Kementerian Sosial RI gencar menggulirkan berbagai program Bantuan Sosial untuk rakyat di saat pemberlakukan Pembatasan kegiatan masyarakat ( PPKM ) Darurat. Namun masih saja ada Agen Penyalur Bantuan Pangan Non Tunai dan Program Keluarga Harapan dimana dalam Situasi rakyat menjerit-jerit untuk cari sesuap nasi, justru Program Keluarga Harapan yang diluncurkan Kemensos RI diakali agen Penyalur BPNT samping Ya Abidi Desa Sukadana Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, Kuswoyo yang dengan nikmatnya memotong penerima PKH.
Seperti yang dikatakan oleh salah satu ketua kelompok PKH blok Balong, Kokom, “sebenarnya saya sangat risih atas perlakuan Agen Penyalur BPNT Kuswoyo yang dengan teganya dalam situasi sulit seperti sekarang masih saja ada pemotongan untuk penerima Rp 500 000 dikenakan potongan Rp 5 000,- sedang untuk Penerima PKH Rp 1.000.000,- kena potongan Rp 10 000,- dan yang menerima di atas satu juta kena potongan Rp 15 000. Lalu mana rasa sosialnya yang menerima PKH itu sudah jelas masyarakat pinggiran apalagi dalam situasi sulit sekarang, Ya Allah” lirihnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Kelompok Rt 02/01, Eti, Desa Sukadana yang membenarkan atas potongan itu dilakukan oleh Agen Kuswoyo samping Ya Abidi “saya pribadi sangat geram sekali atas potongan ini kok orang melarat dapat Bantuan dari Kemensos RI berupa uang PKH masih sempat memotong bahkan tidak peduli kalau kartu PKH sudah masuk mesin EDC harus kena potongan sesuai dengan penerimaan KPM masih menjadi tanya siapa ya pemilik agen itu Kuswoyo atau siapa ? Kalau agen pemilik nya bukan Kuswoyo sebaiknya pemerintah Kecamatan Tukdana mengambil sikap tegas atau Korcam PKH menjalin ketegasan bersama jangan ada pembiaran agar pedoman PKH tentang Graduasi mandiri tercapai, masa sih orang melarat masih diinjak saja” ungkapnya.
Sementara itu, Agen Kuswoyo samping Ya Abidi mengelak atas konfirmasi rekan media terkait pengumpulan kartu PKH dan BPNT “saya tidak mengumpulkan Kartu Baik PKH maupun BPNT padahal kenyataannya masih saja ketua kelompok PKH mengumpulkan Kartu PKH seperti di RT 02/01” pungkasnya. ( Otong )