METROPOST1.COM, Indramayu — SMK Nahdlatul ‘Ulama Krangkeng Selenggarakan Penyembelihan Hewan Qurban yang bertempat di halaman SMK Nahdlatul ‘Ulama Krangkeng dan dihadiri perwakilan dari pengurus PK IPNU-IPPNU Komisariat SMK Nahdlatul ‘Ulama Krangkeng, staf TU, Guru dan Pengurus Yayasan, Rabu 21 Juli 2021.
Amin Hidayat, Kepala SMK Nahdlatul ‘Ulama Krangkeng yang juga Sekretaris Majelis Alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul ‘Ulama (MA IPNU) Kabupaten Indramayu mengucapkan terima kasihnya atas dukungan terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Saya atas nama pribadi dan pimpinan mengucapkan terimakasih atas kepercayaan masyarakat dan guru yang menitipkan hewan qurban kepada kami pihak sekolah, yang mana kegiatan ini juga bermanfa’at bagi kegiatan proses pendidikan qurban, Qurban yang berarti dekat atau mendekatkan atau disebut juga Udhhiyah atau Dhahiyyah secara harfiah berarti hewan sembelihan” ungkapnya.
Disebutkannya bahwa ritual kurban adalah salah satu ritual ibadah pemeluk agama Islam, dimana dilakukan penyembelihan binatang ternak untuk dipersembahkan kepada Allah.
Ritual qurban dilakukan pada bulan Dzulhijjah pada penanggalan Islam, yakni pada tanggal 10 (hari nahar) dan 11,12 dan 13 (hari tasyrik) bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha.
Dalam sejarah sebagaimana yang disampaikan dalam Al Qur’an terdapat dua peristiwa dilakukannya ritual kurban yakni oleh Habil (Abel) dan Qabil (Cain), putra Nabi Adam alaihis salam, serta pada saat Nabi Ibrahim akan mengorbankan Nabi Ismail atas perintah Allah.
Sementara itu tujuan dari qurban dalam Islam, berkurban harus lillahi ta’ala. Karena menjalankan perintah Allah dan selalu atas perintah Allah.
Karena secara literal, kata ‘kurban’ juga memiliki arti ‘mendekat’.
Dari sinilah, kurban memang ditentukan sebagai ibadah yang diantaranya fungsinya adalah mendekatkan diri kepada Allah. Bagi yang telah memenuhi kriteria, terlebih lagi mampu sangat dilazimkan untuk berkurban bahkan jika menolak diancam tidak mendekati tempat sholat umat muslim
Perintah qurban dari Allah datang melalui mimpi bahwa Nabi Adam menyembelih putranya, Ismail. Ada bingung. Ada sedih karena akan kehilangan buah hati yang telah lama dinanti. Namun keputusan harus segera diambil. Hati diteguhkan dan dilapangkan. Niat dan tekad dibulatkan.
Nabi Ibrahim pun bermusyawarah dengan Ismail sang anak. Ternyata sang anak menyambut niat ayahnya. “Wahai ayahku, kerjakan saja apa perintah Allah engkau akan menemukanku sebagai orang yang sabar.”
Kesabaran dan keteguhan kedua manusia tersebut diuji cukup berat. Bahkan dalam perjalanan menuju tempat penyembelihan, iblis turut menggoda. Agar niat dibatalkan. Agar kurban diurungkan. Agar Ismail diselamatkan. Karena perintah tidak rasional. Tidak humanis. Melanggar hak asasi.
Kegiatan tersebut dimulai pukul 08.00 wib dimulai dengan penjelasan sejarah qurban, tata cara penyembelihan hewan qurban oleh KH. Syaerozi Hasan Sanarip yang juga ketua komite sekolah, kemudian dilanjutkan penyembelihan hewan qurban, pembagian daging qurban diantarkan oleh panitia kerumah rumah yang berhak menerima, kegiatan ditutup dengan do’a. (MT jahol)