
Metropost1.com – Setelah seorang guru bernama Samuel Paty dipenggal oleh muridnya karena menunjukan karikatur Nabi Muhammad SAW dalam pelajaran kebebasan berbicara, Macron mengeluarkan staement yang kontroversial dimana ia menyatakan bahwa Francis tidak akan menyerah pada kartun dan Paty dibunuh karena memperjuangkan masa depan.
Hal ini sontak mendapatkan protes dari berbagai negara terutama Timur Tengah. Duta besar kerajaan Arab Saudi menyatakan bahwa “penghinaan terhadap Nabi Muhammad ataupun terhadap Nabi-nabi lainya tidak dapat diterima”. Dan dari sekian banyak bentuk protes, boikot terhadap produk dari negri anggur itupun sekarang diserukan di berbagai negara.
Recep Tayep Erdogan pun ikut bersuara menanggapi pernyataan dari Macron, dalam pernyataanya ia mendorong agar Macron melakukan pemeriksaan mental karena memperlakukan jutaan anggota dari kelompok agama yang berbeda dengan cara ini.
Dan menanggapi pernyataan dari Erdogan, Macron akhirnya mengirim cuitan di Twitter ” Kami tidak akan menyerah selamanya ” dan bersikeras bahwa negaranya menghormati segala perbedaan dalam semangat perdamaian ” kami tidak menerima ujaran kebencian… dan akan selalu berpihak pada martabat manusia dan nilai-nilai universal ” tambahnya.
Seperti diketahui bahwa hubungan antara Macron dan Erdogan menjadi semakin tegang karena masalah Geopolitik mulai dari masalah maritim Yunani-Turki hingga konflik Armenia-Azerbaijan. (MP’02)