METROPOST1.COM, Belu NTT — Satgas Pengamanan Perbatasan RI-RDTL Sektor Timur sejak pertengahan bulan Mei lalu membangun Taman Literasi di Paroki Stella Maris Atapupu Desa Jenilu Kecamatan Kakuluk Mesak Kabupaten Bela Nusa Tenggara Timur.
Komandan Yonif 742/SWY Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro selaku Komandan Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur, meresmikan dan serah terima Taman Literasi Anak Bangsa didampingi Wadan Satgas Mayor Inf Aditya Nugraha dan tokoh agama Paroki Stella Maris Romo Yoris yang ditandai pemotongan pita oleh Dansatgas dan penandatanganan prasasti oleh Romo Yoris, Rabu (18-08-2021).
Dansatgas Pamtas Sektor Timur dalam sambutannya menyampaikan pembangunan Taman Literasi Anak Bangsa ini sebagai bentuk dukungan dan support Satgas Pamtas Yonif 742/SWY terutama kepada dunia pendidikan untuk anak-anak perbatasan khususnya dan sekitarnya.
Kita ketahui bersama, sambungnya, “taman literasi ini selain berfungsi sebagai tempat belajar menulis dan membaca, juga bisa dimanfaatkan untuk belajar dan berlatih kesenian, drama, sosial dan budaya maupun lainnya,” katanya.
Bayu Sigit juga mengucapkan dan mengapresiasi semua pihak yang telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga taman literasi ini bisa berdiri seperti sekarang ini.
“Semoga taman literasi ini bisa membuka cakrawala berfikir dan jendela dunia bagi anak-anak bangsa di wilayah perbatasan sehingga mampu membangun kampung halamannya sendiri,” tutupnya penuh semangat.
Sebelumnya, Romo Yoris dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada Dansatgas bersama jajaran yang dengan tulus dan ikhlas membangun taman literasi anak bangsa di Paroki Stella Maris untuk anak-anak Atapupu dan sekitarnya.
Dipaparkannya, selama 76 tahun Indonesia merdeka selama itu pula kita melawan kemiskinan. Selama 2 tahun pandemi Covid-19 melahirkan hampir ribuan anak yang terpapar buta huruf dan sebagainya.
Hal itu, menurut Romo Yoris, harus membangkitkan semangat generasi muda untuk melawan itu dengan meningkatkan minat belajar dan membaca sehingga anak-anak bangsa di perbatasan mampu berdiri dan sejajar dengan anak-anak bangsa yang lain.
“Tugu Trisula sudah berdiri dan tertancap di dalam hati orang Timor karena Satgas Pamtas Yonif 742/SWY telah membantu kepribadian anak-anak bangsa melalui pembangunan taman literasi,” tegasnya.
Pria kelahiran TTU itu juga menceritakan proses pembangunan taman literasi ini selama 2,5 bulan dan selama itu juga ia bersama keluarganya tinggal bersama enam orang anggota Satgas Pamtas di rumahnya.
“Kami hidup dalam satu rumah dengan perbedaan agama, suku dan lainnya namun kerukunan itu benar-benar terasa bahkan pada bulan puasa Ramadhan kemarin, kami berbuka bersama dengan Uskup Agung Belu dan Dansatgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur,” kenangnya.
“Semoga taman literasi anak bangsa ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh anak-anak kita untuk belajar menulis dan belajar,” pungkasnya.
Usai memberikan sambutannya, acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Romo Yoris didampingi Dansatgas yang diserahkan kepada enam orang anggota Satgas Pamtas Yonif 742/SWY yang sehari-harinya bekerja membangun Taman Literasi Anak Bangsa.
Terlihat hadir pada kesempatan tersebut, para pengurus Paroki Stella Maris, Forkopimca Kakuluk Mesak, para Danki dan Perwira Staf serta masyarakat disekitar Paroki Stella Maris. (Ags)