Metropost1.com/Praha – Amerika Serikat kembali mengajak negara lain untuk membendung kekuatan China. Hal ini dilakukan sejalan dengan makin memanasnya hubungan kedua negara.
Yang terbaru, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo saat mengunjungi senat Ceko menyebut bahwa China merupakan ancaman bagi negara-negara Barat. Bahkan ia menyebut dalam beberapa hal, ancaman China lebih buruk daripada yang ditimbulkan oleh Uni Soviet selama Perang Dingin.
“Apa yang terjadi sekarang bukanlah Perang Dingin 2.0. Tantangan melawan ancaman PKC [Partai Komunis China] dalam beberapa hal lebih buruk,” kata Pompeo seperti dikutip South China Morning Post dari Politico.
“PKC sudah terjerat dalam ekonomi kita, dalam politik kita, dalam masyarakat kita dengan cara yang tidak pernah dilakukan oleh Uni Soviet,” ujar dia.
Di sisi lain, ia juga menyebut Rusia terus merusak demokrasi dan keamanan Ceko, dengan kampanye disinformasi dan serangan dunia maya. Namun Pompeo kembali menyatakan bahwa kampanye pemaksaan kendali China adalah bahaya yang lebih besar.
“Di negara Anda sendiri, kami melihat kampanye pengaruh terhadap politisi dan pasukan keamanan Anda, pencurian data industri, dan penggunaan pengaruh ekonomi untuk membungkam kebebasan itu sendiri,” katanya.
Sebagai contoh, Pompeo mengutip pembatalan tur konser oleh Prague Philharmonic Orchestra di China tahun lalu karena kebijakan pro-Taiwan oleh Walikota Praha Zdeněk Hřib. “PKC memanfaatkan kekuatan ekonomi untuk memaksa negara,” kata Pompeo.
Dalam pidatonya, Pompeo mengenang dekade dominasi Ceko oleh Uni Soviet dan Partai Komunis Ceko, yang menjalankan negara itu tanpa lawan dari 1948 hingga 1989.
“Bangsa Anda, dan orang lain yang menderita di balik Tirai Besi, paling tahu dari semuanya dalam komunis menjerumuskan masyarakat ke dalam kehancuran dan penindasan,” katanya.
“Ketika Tirai Besi akhirnya jatuh, warga Amerika bersukacita atas kebebasan Anda,” ungkapnya.
Kunjungan Pompeo, yang dimulai pada hari Selasa, dilakukan ketika para senator Ceko sedang mempersiapkan perjalanan resmi ke Taiwan dari 30 Agustus hingga 4 September. Delegasi tersebut akan didampingi oleh Hřib serta perwakilan lebih dari 40 perusahaan Ceko.