METROPOST1.COM, Wajo — Rangkaian peringatan hari ulang tahun (HUT) kemerdekaan Republik Indonesia (RI) tingkat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo, Sulawesi Selatan, telah selesai. Dikemas sesederhana mungkin karena pandemi Covid-19, tetapi tetap sarat makna dan esensi.
Dimulai dari pengukuhan pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) sebanyak 70 Orang dilanjutkan apel kehormatan dan renungan suci, Senin (16/8/2021). Seluruh rangkaian kegiatan ini dihadiri Bupati Wajo, Amran Mahmud, Wakil Bupati Wajo, Amran, Pj Sekda Wajo, Andi Ismirar Sentosa, dan jajaran Forkopimda.
Lalu, hari ini, Selasa (17/8/2021) yang puncak acara, seluruh elemen yang terlibat dalam perayaan HUT kemerdekaan RI, sudah sibuk sedari pagi. Bupati, Wakil Bupati, Forkopimda, dan Pj Sekda Wajo mengikuti upacara pengibaran sang merah putih di Lapangan Merdeka.
Pada kesempatan ini, pemerintah daerah menyerahkan paket bingkisan kepada perwakilan legiun veteran Wajo yang hadir. Kemudian dilanjutkan mengikuti peringatan detik-detik proklamasi di Istana Merdeka secara virtual.
Setelah itu, dilanjutkan mengikuti upacara pemberian remisi secara virtual di Kantor Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Sengkang.
Kemudian pada sore harinya, dilaksanakan upacara penurunan bendera. Seluruh susunan acara berjalan lancar. Meski hujan sempat mengguyur Lapangan Merdeka, upacara penurunan tetap berlangsung khidmat.
Penurunan bendera pun dilaksanakan sesuai komposisi undangan pagi tadi. Undangan dibatasi Forkopimda, pimpinan dan anggota dewan, kepala perangkat daerah termasuk camat, perwakilan legiun veteran Wajo, serta undangan lainnya.
Bertindak sebagai inspektur upacara, Bupati Wajo, Amran Mahmud. Sebagaimana pengibaran tadi pagi, upacara penurunan bendera sore ini menggunakan kekuatan yang sama.
Sebanyak 70 orang Paskibraka, dengan komposisi kelompok Nusa 17 personel, kelompok Garuda 8 personel, dan kelompok Bangsa-Bangsa 45 personel.
Usai upacara, Amran Mahmud mengajak masyarakat dan semua jajarannya untuk memaknai peringatan kali ini sebagai momentum dalam memerdekakan diri dan bangsa dari Covid-19.
Caranya, taat protokol kesehatan dengan melakukan 5 M, yakni menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
“Saya berharap makna proklamasi kemerdekaan kita itu bukan hanya menghayati hasil-hasil kemerdekaan yang diberikan oleh para pejuang kita. Tetapi, kita juga harus maknai untuk tampil sebagai pejuang atau pahlawan dalam memerdekakan diri dan bangsa ini dari Covid-19,” ujarnya.
Amran Mahmud menyampaikan bahwa formasi yang dibentuk oleh Paskibraka Wajo melambangkan harapan semua pada HUT kemerdekaan RI kali ini.
“Formasi yang dibentuk oleh Paskibraka tadi, salah satunya dapat diartikan sebagai palang hijau, yang merupakan simbol dari rumah sakit atau tenaga kesehatan profesional dan bertanggung jawab. Yang berarti bahwa Pemerintah Kabupaten Wajo dan Satgas Covid-19 bersama segenap tenaga kesehatan, berupaya dengan keras untuk melindungi masyarakat dari wabah virus Covid-19. Serta berupaya memutus mata rantai penularan Covid-19 di Wajo,” beber Amran Mahmud.
Amran Mahmud juga menyampaikan terima kasih atas kebersamaan dan kerja keras dari Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wajo serta masyarakat dalam upaya pemutusan mata rantai penularan Covid-19.
“Kami juga tentu masih mengharapkan kebersamaan dan upaya terbaik dari semua agar kita bisa kembali ke zona hijau agar pandemi ini bisa segera berakhir dan kita bisa beraktivitas normal kembali,” harapnya.
Amran Mahmud juga menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam menyukseskan pelaksanaan peringatan kemerdekaan tahun ini.
“Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Wajo menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu, yang telah membantu menyukseskan pelaksanaan peringatan HUT RI ke-76 ini,” tuturnya.
“Apalagi dengan guyuran hujan rintik sore ini, semoga menjadi penyemangat bagi perwira, petugas, dan peserta upacara, bukan menjadi kendala dalam pelaksanaan upacara tadi. Semoga Allah subhanahu wa taala membalasnya dan menjadikan pahala terbaik untuk semua,” katanya lagi.
Sementara itu, di tengah kesibukan mengikuti serangkaian jadwal kegiatan seremonial perayaan kemerdekaan, ada hal lain yang ditampilkan oleh Bupati dan Wakil Bupati Wajo.
Keduanya menyempatkan waktu untuk melayat, mendoakan, dan menyampaikan duka cita kepada masyarakatnya yang berduka. Masih memakai pakaian dinas upacara besar (PDUB), pagi tadi melayat ke kediaman salah seorang warga yang meninggal hari ini. (Andi Baso)