METROPOST1.COM, Banyuwangi — Puluhan warga Desa Aliyan Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, kerasukan roh leluhur desa setempat. Mereka pun akhirnya menggelar ritual Kebo-keboan, yang setiap tahun digelar di bulan Suro. Perangkat desa mengakui kegiatan ritual tanpa rencana itu terjadi dan tak mengundang warga dari luar desa.
Kepala Desa Aliyan, Anton Sujarwo mengatakan jika bersih desa tersebut dilakukan tanpa ada perencanaan sebelumnya. Bahkan saat musim pandemi seperti ini, Pemerintah Desa Aliyan berniat untuk menunda pelaksanaannya.
“Ini tradisi adat, kita tidak bisa membendung. Tiba-tiba banyak warga kami kerasukan dan minta untuk digelar selamatan. Dan itu spontan hari Jumat kemarin,” tegas Anton kepada wartawan, Minggu (15-08-2021).
Anton yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Kepala Desa Banyuwangi (ASKAB) tersebut mengaku jika keputusan dalam melaksanakan acara adat bersih desa itu sebenarnya dilematis. Namun karena mempertimbangkan aspek keselamatan warga akhirnya tetap digelar.
“Sekali lagi, ini untuk keselamatan warga. Karena kami tidak ingin banyak lagi warga yang kesurupan massal. Jadi mau tidak mau harus dilaksanakan, meski secara sederhana dan tanpa ada persiapan khusus,” ungkap Anton.
Meski begitu, Anton juga terus mengingatkan warga untuk tetap mematuhi protokol kesehatan terhadap penyebaran COVID-19.
“Kita sudah sampaikan berulang-ulang terkait protokol kesehatan. Tapi sekali lagi, ini acara adat dan tradisi masyarakat, kami tidak bisa membendung antusiasme,” terang Anton.
Acara bersih desa tersebut sudah berdasar hasil musyawarah dan berbagai pertimbangan bersama sesepuh adat, tokoh masyarakat dan tiga pilar Desa Aliyan. Tentunya, kegiatan ini pun tidak mengundang masyarakat di luar Desa Aliyan. Sehingga hal ini meminimalisir penularan saat pandemi COVID-19.
“Masyarakat kami sadar diri, walaupun ada kerumunan itu kami tidak bisa membendung, karena ini adalah adat,” pungkas Anton.
Tradisi adat Kebo-keboan Aliyan akhirnya digelar. Ini dilakukan karena sebanyak 50 orang warga desa setempat kerasukan roh leluhur. Mereka berkeliling desa bertingkah layaknya kerbau membajak sawah.
Aroma menyan begitu kuat tercium saat digelar tradisi Kebo-keboan di Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, pada Minggu (15-08-2021). Ritual adat bersih desa di desa yang kental akan mistisnya itu akhirnya tetap digelar. Hal tersebut menyusul banyaknya warga yang kerasukan roh leluhur di Desa Aliyan. (Ags)