
Metropostnews.com/Lebak – Warga Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, tetap melestarikan tradisi Qunutan di bulan suci Ramadhan dengan membuat ketupat. Tradisi ini telah berlangsung turun-temurun dan menjadi bagian dari budaya masyarakat setempat sebagai bentuk rasa syukur.
Menurut Hendra, salah satu tokoh masyarakat Desa Sumurbandung, kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak mengatakan, tradisi Qunutan biasanya dilakukan pada malam ke-15 Ramadhan.
“Kami berkumpul bersama, berdoa, dan membuat ketupat sebagai simbol kebersamaan serta harapan agar ibadah puasa diterima oleh Allah SWT,” ujar Hendra kepada wartawan di kediamannya, Sabtu (15/03/2025)
Hal senada diungkapkan oleh Oman, Warga Desa Muncangkopong, Kecamatan Cikulur, yang ikut serta dalam tradisi ini. Oman menjelaskan bahwa ketupat yang dibuat tidak hanya dikonsumsi sendiri, tetapi juga dibagikan kepada tetangga dan keluarga sebagai wujud kepedulian sosial.
“Ketupat ini melambangkan kebersihan hati dan keikhlasan dalam menjalani ibadah,” kata Oman.
Selain aspek religius, tradisi Qunutan juga mempererat tali silaturahmi antar warga. Masyarakat bergotong-royong dalam proses pembuatan ketupat, mulai dari menyiapkan janur hingga memasaknya bersama.
Dengan tetap mempertahankan tradisi ini, warga Lebak berharap nilai-nilai kebersamaan dan rasa syukur dapat terus diwariskan kepada generasi mendatang. (Ajat)