
Metropostnews.com | Kab. Tangerang – Dunia pendidikan Kabupaten Tangerang di ramaikan dengan kegiatan study tour yang berkedok study campus dirasa walimurid SMAN 18 Kabupaten Tangerang keberatan sehingga memicu konflik publik.
Pasalnya, kegiatan study tour berkedok study campus tersebut dilarang oleh Gubernur Banten, Andra Soni lantaran memicu kekhawatiran meninggalkan budaya Banten.
Salah satu walimurid berinisial FC mengatakan dirinya kerap merasa dihantui rasa khawatiran lantaran dimintai uang oleh salah satu guru SMAN 18 Kabupaten Tangerang untuk membayar biaya sebesar Rp3 juta rupiah untuk anaknya mengikuti kegiatan tersebut.
“Saya merasa keberatan, bayarnya persiswa Rp3 juta rupiah, anak saya dimintai uang terus untuk mengikuti kegiatan Study tour berkedok Studi Campus,” ujar FC salah satu wali murid, Dikutip dari Tangerangonline.id pada Kamis (17/4/2025).
FC memaparkan, dirinya merasa keberatan lantaran tidak menyetujui untuk mengikuti kegiatan tersebut. Namun, pihak dari SMKN 18 terus menerus menuntut untuk membayar anaknya ikut Studi Campus.
Tidak hanya itu, dirinya juga menilai oknum Kepsek SMAN 18 Kabupaten Tangerang mata duitan dikarenakan anak didik dari kelas 10 sampai kelas 12 dimintai uang untuk biyaya study tour berkedok study campus disetiap tahunnya.
“Setiap tahun bang mereka mengadakan kegiatan seperti itu, itu aja sudah berapa biyaya yang saya keluarkan untuk kasih kepala sekolah,” paparnya.
Terpisah, wakil Humas SMAN 18 Kabupaten Tangerang, Odyt mengatakan study campus ini bukan study tour, acara ini diselenggarakan untuk mengenal siswa siswi untuk ke jenjang perkuliahan.
Tujuan nya study campus ini ke berbagai wilayah seperti Jogja, Semarang, dan Bali. Disana anak siswa disiapkan penginapan untuk beristirahat.
“Tujuannya berbagai wilayah, setiap siswa membayar dibawah Rp3 juta rupiah untuk ikut acara tersebut, nanti disana kita juga mampir keberbagai destinasi wisata yang disediakan oleh travel,” jelasnya.
(AboSopian)