
Metropostnews.com/Lebak – Penjualan gula merah di Pasar Rangkasbitung selama bulan Ramadhan tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Para pedagang mengaku bahwa daya beli masyarakat berkurang, sehingga berimbas pada penjualan mereka.
Hasanudin, seorang pedagang gula merah yang sudah berjualan selama 8 tahun lebih di Pasar Rangkasbitung, mengatakan bahwa pada tahun-tahun sebelumnya, ia bisa menjual hingga 300 biji gula merah dalam sehari. Namun, tahun ini jumlah tersebut turun drastis.
“Kalau sekarang jauh berkurang pembelinya. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, apalagi sebelum Covid-19. Sekarang bisa bertahan saja sudah alhamdulillah, pembeli ada tapi tidak seramai dulu,” ujar Hasanudin saat ditemui di kiosnya, Senin (10/03/2025).
Gula merah yang dijual di pasaran memiliki berbagai kualitas dengan harga berkisar antara Rp7.000 hingga Rp15.000 per biji. Gula tersebut didatangkan dari wilayah Lebak Selatan, seperti Kecamatan Malingping, Ciboleger, dan Kecamatan Wanasalam.
Senada dengan Hasanudin, Rijal, pedagang gula merah lainnya yang khusus berjualan saat bulan puasa, juga merasakan dampak penurunan daya beli masyarakat.
“Tahun kemarin masih lumayan, tapi sekarang jauh menurun,” kata Rijal.
Rijal memperkirakan kondisi ini terjadi karena perekonomian masyarakat yang sedang sulit, sehingga mereka lebih memprioritaskan kebutuhan lain yang lebih penting.
Meskipun penjualan lesu, para pedagang tetap bersyukur karena masih ada pembeli yang mencari gula merah sebagai bahan utama dalam pembuatan takjil dan hidangan berbuka puasa.
“Kami sih berharap kondisi ekonomi segera membaik supaya daya beli masyarakat kembali meningkat,” pungkas Rijal. (Apuh)