Metropostnews.com/Jakarta – PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik) kembali menegaskan perannya dalam mendukung ketahanan energi dan logistik melalui dukungan logistik pertambangan nasional yang salah satunya difasilitasi melalui pembangunan Terminal Bongkar Batu Bara (TBB) Kramasan Sumatra Selatan. TBB tersebut telah ditetapkan menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) Kereta Api Logistik Lahat – Kertapati.
Fredi Firmansyah, Direktur Utama KAI Logistik mengungkapkan, “Sejalan dengan rencana induk terkait peningkatan dan efisiensi transportasi batu bara sebesar 85 juta ton pada tahun 2030, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan kapasitas terminal bongkar dan muat di Stasiun Terminal Kramasan dengan kapasitas 20 juta ton per tahun, di mana pembangunan telah ditandai melalui groundbreaking pada 2023 lalu”.
Langkah tersebut sejalan dengan peran dan tujuan pembentukan KAI Logistik sebagai anak usaha untuk melengkapi layanan yang disediakan KAI khususnya dalam angkutan barang. TBB Kramasan ini akan menjadi terminal bongkar batu bara terbesar yang dikelola oleh perseroan. Berkapasitas 20 juta ton per tahun, TBB Kramasan akan dilengkapi dengan infrastruktur dengan spesifikasi khusus dan modern yang dirancang untuk memfasilitasi daya produktivitas yang tinggi. Nantinya, TBB Kramasan ini mayoritas akan melayani batu bara milik PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
“Saat ini, kami bersama mitra strategis berupaya memastikan kesiapan seluruh fasilitas dan infrastruktur pendukung dan diharapkan TBB ini dapat beroperasi pada akhir 2025. Dalam proses pembangunannya, TBB Kramasan ini juga telah mendapat dukungan penuh dari pemerintah terutama dalam penegasan bahwa TBB ini menjadi bagian dari PSN Kereta Api Logistik Lahat – Kertapati yang merupakan salah satu dari daftar PSN nomor 80 sektor Kereta,” lanjut Fredi.
Dalam memastikan kapasitas produksi yang optimal, KAI Logistik akan membangun Train Unloading System (TULS) dengan kapasitas mencapai 3.000 ton/jam/TULS, dengan luas area stockpile maksimal berkapasitas 480.000 ton. Lebih lanjut, Terminal Bongkar Batu Bara Kramasan ini juga mampu melayani 20 kereta api dengan rangkaian 60 gerbong batu bara setiap harinya.
Dengan beroperasinya TBB Kramasan ini, diproyeksikan akan menyumbang sekitar Rp 89 M pada laba perusahaan di tahun 2026 dengan pengoperasiannya secara penuh. Di samping meningkatkan produktivitas pasokan energi nasional, Proyek TBB Kramasan ini turut menggerakkan roda perekonomian Provinsi Sumsel, terutama berkaitan dengan keberlanjutan pertambangan batu bara di Provinsi Sumsel, serta penyerapan tenaga kerja lokal” tutup Fredi.
Sumatra Selatan memiliki sumber daya batu bara yang melimpah. Perseroan memetakan bahwa batu bara masih menjadi komoditi terbesar dan menyumbang sebagian besar dari total kinerja volume keseluruhan.
Ke depan, sejalan dengan transisi energi, pemanfaatan batu bara sebagai komoditas unggulan juga masih berpotensi khususnya dalam pemanfaatan dalam rangka hilirisasi batu bara dalam hilirisasi industri untuk mencapai Indonesia emas pada tahun 2045. Selaras dengan rencana tersebut, KAI Logistik akan terus berkomitmen untuk mengambil bagian penting khususnya dalam hal logistik pertambangan nasional dalam rangka ketahanan energi dan logistik nasional.
(MP)