Metropostnews.com – Musisi Rama Satria Claproth, terlahir pada 29 Mei 1983, di Bandung, Indonesia. Rama Satria bisa dibilang gitaris blues satu – satunya di Indonesia yang pernah manggung bareng sederet nama besar seperti dengan Double Trouble (band dari Ray Vaughan Stevie akhir), Band Of Gypsys (band dari Jimi Hendrix akhir ), BB King, Slash, Lenny Kravitz, Aerosmith, Les Paul, Johnny Winter, Lance Lopez, Joe Bonamassa, Wes Jeans, Chris Duarte, Tyler Bryant dan banyak lainnya.
Sedikit informasi tentang Rama Satria, ibunya adalah asli keturunan Spanyol dan ayahnya adalah keturunan Jerman dan Indonesia. Dia mulai bermain gitar pada usia 10 tahun dan mendapat ïnfluence” dari Jimi Hendrix, Stevie Ray Vaughan, dan Albert Raja dengan mengacu pada koleksi rekor album mereka.
Pada usia 14, Rama Satria membentuk band bernama “Jaque Mate” dengan kedua saudaranya Arya muda dan Joshua. Selama bertahun-tahun dia terobsesi dengan blues dan kemudian terpisah dari band-nya, “Jaque Mate”, Rama juga seorang “endorser dan “dokter” Instrumen Musik Fender. Hingga saat ini, ia didukung oleh PEAVEY amply dan PEAVEY accoustic gitar.
Dilansir dari beberapa media, diantara gitaris blues di Indonesia mungkin hanya nama Rama Satria Claproth yang sangat baik diakui di banyak negara. Pada tahun 2001, Rama bersama adik-adiknya pergi ke Boston USA untuk memproduksi debut album mereka “Tabasco Women” dirilis dan mengejutkan hingga terjual 50.000 eksemplar hanya dalam waktu beberapa bulan. Bahkan album tersebut berhasil “nemplok pada urutan kedua setelah Eric Clapton di Radio Bandit Blues di Amerika Serikat”. Prestasi luar biasa mengingat mereka bersaing dengan banyak musisi blues senior lainnya.
Beberapa bulan kemudian setelah merilis album pertamanya di AS, Rama dan keluarganya kembali untuk tinggal di Indonesia. Mereka lebih sering muncul di berbagai acara seperti Soundrenaline, Java Jazz Festival, MTV ASIA, Metro TV, TVRI, RCTI, TRANS TV, dan CNN Live. Pada tahun 2008 Rama memulai karir solonya membentuk “Rama Satria & The Electric Mojos”.
Perlu diketahui juga bahwa Rama berbicara bahasa Indonesia dengan sangat fasih, terlebih bahasa kedaerahan, bahasa Sunda. Jadi jangan tertipu oleh penampilan nya yang “bule” …
Rama Satria selalu totalitas ketika di atas panggung, energinya begitu besar dan dapat dirasakan oleh mereka yang menyaksikan. Dia tidak semata menyuguhkan aksi atraktif, teknikal yang matang, atau unjuk gigi dengan kecepatan tangan memainkan lick-lick mengagumkan. Namun Rama mampu menghadirkan sebuah pertunjukan yang bernyawa dan meyakinkan penonton bahwa memang blues adalah hidupnya.
Proses wawancara Metropost News dengan Rama Satria pada (Kamis, 27 Oktober 2022) Rama menjawab serangkaian pertanyaan dan Rama terkesan terbuka perihal dirinya dan musik Blues, termasuk berbagi soal personal tentang eksistensinya di dunia musik tanah air.
Berikut hasil wawancara kami dengan Sang Blues Priest Rama Satria silahkan cek video’nya di sela – sela launching lagu terbarunya “Say Your Prayers “.
Liputan : M.Ferry Andril
Editor : Andryan