METROPOSTNews.com | Lebak – Kabupaten Lebak melalui Dinas Pertanian setempat mengaku optimis dapat memenuhi kebutuhan pangan untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) dengan meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian padi.
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Iskandar mengatakan, produksi dan produktivitas Pertanian padi di Kabupaten Lebak sekitar 60 persen dalam tiga kali musim panen selama setahun. Mereka para petani menggarap lahan pertanian pangan menggunakan peralatan modernisasi dan mekanisasi di lahan seluas 44.200 hektare tersebar di 28 kecamatan.
Selain itu, lanjut Deni, infrastruktur irigasi dan jaringan air serta pompanisasi terpenuhi untuk ketersediaan pasokan air ke lahan-lahan persawahan produktif yang ditanami padi. Bahkan sepanjang Juni 2022 gerakan percepatan tanam seluas 14.000 hektare.
“Kami terus mendorong petani agar meningkatkan kualitas dan mutu hasil pertanian para petani di Lebak,” kata Deni kepada wartawan, Kamis (30/06/2022).
Menurutnya, selama ini produksi pangan di Kabupaten Lebak masuk daerah sebagai lumbung pangan terbesar di Provinsi Banten.
Produksi pangan itu,selain untuk ketahanan pangan keluarga juga dipasok ke wilayah Jabotabek.
“Umumnya petani yang memasok pangan keluar daerah sudah menjadi andalan ekonomi petani, bahkan banyak petani bisa menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah juga menyekolahkan pendidikan anaknya hingga perguruan tinggi dari hasil taninya,” ujar Deni.
Lanjutnya, produksi pangan di Kabupaten Lebak dari hasil panen Januari sampai Mei 2022 tercatat sebanyak 142.967 ton dengan kebutuhan konsumsi masyarakat Kabupaten Lebak 1,3 juta jiwa. Dari produksi pangan sebanyak 142.967 ton itu maka kebutuhan beras tahun 2022 sebanyak 158. 094 ton dengan kebutuhan rata-rata 13.175 ton/bulan. Dengan demikian, kebutuhan konsumsi beras dari Januari sampai Mei 2022 sebanyak 65.873 ton. Sehingga, produksi beras sampai Mei 2022 surplus 77.094 ton atau mencukupi kebutuhan selama 5 bulan ke depan hingga November 2022.
“Kami terus meningkatkan teknologi varietas benih hingga bisa dipanen 80 hari, karena saat ini dipanen 120 hari setelah tanam,” katanya menjelaskan.
Sementara itu, salah seorang petani sekaligus pemilik penggilingan beras di Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Andri mengatakan, dirinya setiap pekan memasok beras ke Pasar Cipinang Jakarta, Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang, Bogor dan Bekasi sekitar 120 ton/bulan.
“Semua beras yang dipasok itu dari petani Lebak dengan menampung berupa gabah hasil panen,” ujar Andri. (Ajat)