Metropostnews.com | Cirebon – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah Republik Indonesia, Dr. H. Agus Harimurti Yudhoyono, M.Sc., M.P.A., M.A. (AHY), memberikan apresiasi khusus kepada tokoh masyarakat Tionghoa yang juga pengusaha Cirebon, Sucipto Chandra dan Fenti Kurnadi. Apresiasi ini disampaikan atas peran keduanya yang gigih mengawal proses panjang hingga tiga rumah ibadah umat Buddha di Kota Cirebon mendapatkan sertifikat hak milik atas tanah.
Hal tersebut diungkapkan AHY saat menghadiri acara silaturahmi bersama warga Vihara Yayasan Budha Metta di Vihara Dewi Welas Asih, Kota Cirebon, pada Selasa (16/12/2025).
Menko AHY dalam kesempatan tersebut menceritakan perjalanan panjang dan proses berliku yang harus dilalui hingga akhirnya sertifikat hak milik untuk tiga Vihara, diantaranya, Vihara Dewi Welas Asih, Vihara Pemancar Keselamatan, dan Vihara Talang dapat diserahkan secara resmi kepada Yayasan Budha Metta.
AHY secara spesifik mengapresiasi Sucipto Chandra dan Fenti Kurnadi, pengusaha Kota Cirebon yang disebutnya seperti keluarga dekat atas kegigihan mereka.
“Saya apresiasi semua yang telah berkontribusi, termasuk masyarakat Tionghoa umat Buddha yang ada di Cirebon. Pak Chandra dan Ibu Fenti yang telah mengawal ini, mengingatkan terus, dan alhamdulillah ini bisa kita lakukan bersama,” ujar AHY.
AHY menyoroti bahwa penyerahan sertifikat ini adalah bentuk kehadiran negara dan pemerintah dalam menjamin urusan keagamaan.
“Perjalanan panjang suka duka sehingga pada akhirnya kita bersyukur hak milik telah diserahkan kepada Yayasan Budha Metta kepada tiga vihara ini. Ini sebuah bentuk hadirnya negara dan pemerintah dalam berbagai urusan keagamaan,” jelas AHY.
Tujuan utamanya adalah untuk menjamin agar rumah ibadah memiliki kepastian hukum yang jelas.
“Sehingga semua yang beribadah di vihara bisa tenang dan bisa dilanjutkan ke generasi-generasi selanjutnya,” harapnya.
Menteri Koordinator AHY juga berbagi cerita di balik momen penandatanganan sertifikat, yang terjadi menjelang dirinya berganti jabatan.
“Memang benar tadi diperlihatkan tanda tangan saya tanggal 14 Oktober 2024. Itu tanda tangan sambil beres-beres ruangan. Bisa saja kan ada tumpukan kecil, enggak banyak, tinggal sedikit lagi. Bisa saja saya serahkan ke menteri berikutnya karena saya juga sambil mempersiapkan pelantikan berikutnya pada 20 Oktober,” kenangnya.
Namun, ia memutuskan untuk menuntaskan tanggung jawab tersebut.
“Tapi hati dan pikiran saya tergerak karena saya tahu prosesnya tidak pendek, panjang dan kompleks. Tentu dengan mengucap Bismillahirahmanirrahim, saya tanda tangani. Dan alhamdulillah hari ini kita bisa bersilaturahmi,” tutup AHY.
Pada kesempatan tersebut, AHY pun menyampaikan terima kasih kepada Kementerian ATR/BPN, Kepala Kanwil Jabar, dan Kepala Kantah Kota Cirebon atas kerja keras mereka. (Cepi)

