
TALIABU, Merropos1com – Hingga kini, kondisi badan jalan raya di Desa Kramat menuju Desa Kasango Taliabu Barat Laut, ditanam pohon oleh warga meski belum diketahui siapa pelakunya.
Diketahui, kondisi jalan tersebut mengalami kerusakan parah. Akibatnya pengendara yang melintasi jalan lintas dilokasi ini akan terkejut dengan suasana yang tak seperti biasanya.
Dalam amatan media, pohon yang ditanam tersebut memiliki dua jenis tanaman diantaranya, pohon Kelapa dan pohon Pisang.
Dilain sisi, hal tersebut mendapat perhatian khusus dari para pengendara, dikatakannya bahwa ini merupakan sesuatu yang dibutuhkan bagi jalan raya. Sebab, tanaman tersebut selain bentuk dari kritikan juga bagian dari manfaat untuk manusia.
“ini baru jelas, tanam pisang dan kelapa disini (badan jalan) lambat laun akan mengurangi genangan lumpur, apalagi jika tanamannya sudah berbuah, bisa dimanfaatkan, jadi kalau lelah saat melintas, kan bisa singgah berteduh dan minum air kelapa muda sambil makan pisang,” ujar La Ode yang enggan sebut nama aslinya, Sabtu (29/08).
La ode yang mengira bahwa penanaman benih tanaman dilokasi tersebut adalah program dari Dinas setempat, dirinya juga menyayangkan lambatnya langkah yang diambil. Sebab kata dia, penanaman benih tanaman jangka panjang ditengah jalan raya tersebut adalah langkah strategis yang seharusnya dilakukan dari awal, Apalagi diseputaran pulau taliabu masih terus dihantui oleh banyaknya titik jalan berlumpur sehingga harus diperhatikan dengan cara yang sama yakni ditanami pepohonan
“Seandainya dari awal programnya begini, kita rakyat kecil khususnya dari wilayah utara tidak akan terlalu tersiksa saat melintas, apalagi di wilayah lise kesini kesini kita terus dihadapkan oleh lumpur,” ungkapnya.
Selain tanggapan La Ode, keprihatinan lain juga datang dari La Udin, sebentar harus ada penataan ruang antara bagin perkebunan dan jalan raya.
“Seharusnya dilihat dulu, mana lokasi kebun, inikan jalan umum yang menjadi tempat lalu lalang masyarakat, khususnya dari arah Taliabu Barat Laut, Lede, Taliabu Utara menuju kota Kabupaten, walaupun kondisinya saat ini mirip sawah, dan kubangan kerbau, tapi jangan tanam disini, apalagi ini pas ditengah jalan,” Kata Udin.
Sebagai pengendara jalan lintas, Udin berharap segera ditanggap oleh Dinas terkait.
“Saya kira untuk memperhatikan kondisi jalan tersebut seharusnya menjadi tanggung jawab Dinas PU-PR, bukan dari warga atau dinas manapun. Saya berharap diperbaiki biar tidak tersiksa terus seperti ini, apalagi ini jalur ke kota Kabupaten,” harapnya.