
Metropost1.com, KEPSUL — Front Masyarakat Mangoli Utara-Barat Dan Mahasiswa (FMUBM), pagi tadi menggelar aksi demonstrasi, di depan kantor kecamatan mangoli utara, Senin (16/11/20)
Aksi tersebut, bertujuan untuk mendesak Camat Mangoli Utara agar segera menagih janji yang di buat Hendrata Theis selaku Bupati Kabupaten Kepulauaan Sula terkait pengadaan jaringan telekomunikasi berbasis 4GB dengan nilai anggaran 3,5 M, yang di peruntukan untuk masyarakat di dua kecamatan yakni Mangoli Utara-Barat.
“Beberapa waktu lalu, kami pernah melakukan aksi di kabupaten untuk menyuarakan hilangnya akses jaringan di kecamatan mangoli utara, dan dalam aksi tersebut Bupati Kepulauaan Sula dalam hal ini Hendrata Theis di hadapan kami berjaji akan lakukan pengadaan jaringan berbasis 4GB di Mangoli Utara” , ucap kordinator aksi Raski Soamole.
Namun, hingga kini janji itu ternyata palsu. Padahal Hendrata Theis berjanji akan melakukan pengadaan jaringan 4GB dan pihak DISKOMINFO Kepulauaan Sula membuat perencanaan yang telah di janjikan Bupati HT, sebesar 3,5 M kemudian di usulkan ke BAPPEDA Sula dan di sahkan lalu di kerjakan di tahun 2021, tapi sampai saat ini pihak DPRD mengatakan belum juga mendapatkan usulan tersebut, jelas Raski.
Presma Stain Babusalam Sula itu juga menuturkan, Hal ini membuktikan bahwa janji Hendrta Theis selaku Bupati pada masyarakat itu ternyata palsu, faktanya pihak DPRDpun belum juga menerima usulan itu. “Padahal Pemda juga tau bahwa moderenisasi merupakan suatu sistem yang takbisa di tolak, dimana jaringan komunikasi merupakan hal yang sangat penting, tapi masyarakat yang ada di mangoli utara dan barat terkesan di anak tirikan, karna hingga kini belum juga menikmati akses jaringan komunikasi yang layak”, kata Raski.
Dari berbagai macam persoalan tersebut, maka kami (FMUBM) meminta pada Camat Mangoli Utara untuk mendesak BAPPEDA Sula segera mengusulkan pengadaan jaringan 4G (Fourji) senilai 3,5 M ke-DPRD Kepsul, Camat Mangoli Utara juga harus segera menagih janji Hendrata Theis (Bupati Kepsul) terkait pengadaan jaringan 4G senilai 3,5 M, tegasnya.
Jika persoalan ini tidak di seriusi PEMDA Sula, maka akan berdampak pada segala aspek kehidupan masyarakat Mangoli Utara-Barat apa lagi pada era digital yang semua prosesnya berbasis online. Maka dari itu kami meminta PEMDA untuk seriusi hal ini, jangan hanya PHP (Politik Harapan Palsu) tapi segera wujudkan hak dan aspirasi masyarakat, tutupnya. (fhay)