
Metropost1.com, SUKABUMI — Sudah hampir dua bulan masyarakat Desa karanggesan Kecamatan Jampang Kulon Kabupaten Sukabumi melakukan penambangan emas yang berlokasi di kampung cibodas.
Para penambang beraktifitas hanya di malam hari saja dikarenakan lokasi penambangan tersebut dilahan kehutanan yang dijaga ketat di waktu siang hari .
Kurang lebih 200 orang penambang akhirnya meminta bantuan kepada bapak Dading selaku tokoh masyarakat di Desa karanggesan agar aktifitas penambang rakyat bisa aman dari petugas kehutanan dan bisa nambang siang malam.
Dading mantan petugas kehutanan ini mengungkapkan kepada awak media di tempat kediamanya ,” saya dimintai bantuan oleh para penambang rakyat yang ada di desa karanggesan ini agar mereka dapat menambang dengan aman dilahan kehutanan, tentunya saya harus memihak kepada masyarakat banyak dan saya dengan sigap langsung membentuk suatu kelompok penambang yang bertanggungjawab, colektive responsible mining ( CRM cibodas bina mas ) supaya para penambang rakyat ini terkoordinir dengan baik, ungkapnya.
Ditempat yang sama, Dading selaku ketua crm menyampaikan ,” untuk sekarang ini para penambang yang ada di lokasi cibodas dibawah naungan asosiasi penambang rakyat indonesia ( APRI ), karena kami crm cibodas Bina Mas sudah diakui oleh apri dan sudah memberikan data para penambang, seandainya pihak perhutani merasa keberatan lahanya dijadikan lahan warga penambang rakyat ( WPR ) sebaiknya tinggal mengambil langkah secara propesianal dengan cara melayangkan surat penolakan lahan untuk dijadikan pertambangan rakyat ke pihak apri yang sekarang ini menaungi warga penambang yang ada di lokasi cibodas, tuturnya .
Saepul usman salah satu tokoh di pajampangan mengungkapkan kepada awak media dilokasi pertambangan rakyat ,” katanya ini lahan kehutanan , tapi tidak ada sebatang pun pohon tanaman kehutanan yang ada hanya tanaman masyarakat pohon singkong dan pohon pisang, mana fungsi penghijauan yang harus dilakukan oleh pihak kehutanan selama ini ,ujarnya .
( Asep Umin )