METROPOST1.COM, Indramayu — IPNU-IPPNU bagian banom di tubuh NU, dan kaderisasi terus berkelanjutan demi berjalannya organisasi. Dengan suasana covid ini, pelantikan tetap dilakukan sesederhana dan semaksimal mungkin karena melihat situasi masih pandemi yang tidak tau sampai kapan berkahir, juga dilakukan seketat mungkin dengan menerapkan protokol kesehatan.
Mudadi, Ketua pelaksana Pelantikan menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada semua pihak yang hadir dan mendukung acara tersebut.
“Terima kasih kepada Pengurus Ranting NU Desa Luwunggesik, PC IPNU/IPPNU yang menyempatkan waktu dan tenaganya untuk hadir, juga kepada pengurus PAC IPNU/IPPNU yang telah mengawal dan mengarahkan sebaik mungkin sehingga acara ini berjalan lancar, perlu diketahui bahwa Pimpinan Ranting IPNU-IPPNU Desa Luwunggesik ini diisi oleh anak-anak masjid, ikatan remaja masjid, juga pemuda desa” ungkapnya.
“Semoga penyatuan dari semua lini ini bisa memajukan dan menyatukan pandangan dalam rangka mensyiarkan IPNU-IPPNU dan menjaga NKRI”.
Ketua PAC IPPNU Kec. Krangkeng, Fadilatul Isti’adah berharap semoga IPNU/IPPNU Ranting desa Luwunggesik ini menjadi kiblat dari IPNU/IPPNU Ranting se-kabupaten Indramayu, karena hadirnya IPNU/IPPNU adalah celengan/investasi masa depan.
Ia menyebutkan bahwa pada perkembangan covid-19 selama 1 tahun terakhir banyak pelajar-pelajar yang sudah menikah, dan pernikahannya itu dibawah umur. Itu salah satu tantangan kita. Kalo IPNU/IPPNU tidak bisa hadir di setiap desa-desa maka NU dan Indonesia itu bakal hancur, karena IPNU/IPPNU adalah cerminan NU di masa datang. Kalo IPNU/IPPNU nya bobrok, tidak aktif, maka jangan harap NU semakin berkembang.
“Hadirnya saya di sini karena ingin melihat dari pada segarnya kehidupan di Luwunggesik”. Tandas ketua PAC IPNU Kec Krangkeng Syaerurrozie.
Pesan terakhir dari tokoh masyarakat/desa Luwung Gesik yang juga menjadi pengurus ranting NU Desa Luwunggesik Kyai Ahmadum agar kita terus meningkatkan kaderisasi dan aktif sebagai lokomotif agen perubahan positif dalam merespon pergerakan zaman. (MT jahol)