METROPOST1.COM, Cirebon – Kesultanan Cirebon secara terang-terangan menolak prosesi jumenengan (Penobatan-red) Rahardjo Djali atau Sultan Aloeda ll yang telah mendeklarasikan diri sebagi Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan Cirebon. Penandasan tersebut disampaikan Ratu Mawar Kartina, Juru bicara dari Keluarga Besar Kesultanan Cirebon saat jumpa pers di Keraton Kanoman, Kota Cirebon, Minggu (22/8/21) sore.
“Jadi ditegaskan bahwa yang bersangkutan tidak berhak untuk menyandang gelar Sultan dan tidak mempunyai hak dan kewenangan untuk menjadi sultan di Keraton kasepuhan,” kata Ratu Mawar.
Apabila Rahardjo Djali merasa keberatan dengan pernyataannya, masih kata Ratu Mawar, dipersilahkannya untuk membuktikan bahwa Rahardjo Djali merupakan trah dari Sunan Gunung Jati.
“Jadi tentunya harus diketahui bersama dan kita harus meluruskan daripada trah Sunan Gunung Jati yang jadi sultan di Keraton Kasepuhan,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Pangeran Patih Keraton Kacirebonan, Tomy Iplaludin Dendabrata berharap Pemerintah Daerah hingga pusat dapat segera turun tangan turut menyelesaikan polemik yang saat ini terjadi.
“Kami harap pemerintah turun tangan turut menyikapi persoalan ini, jangan sampai tejadi perang saudara,” ucapnya.